cover
Contact Name
Dr. Masturin, M.Ag
Contact Email
masturin@stainkudus.ac.id
Phone
+628122532397
Journal Mail Official
konselingreligi@stainkudus.ac.id
Editorial Address
Jl. Conge Ngembalrejo Bae Kudus Po Box. 51
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
KONSELING RELIGI
ISSN : 19077238     EISSN : 24772100     DOI : http://dx.doi.org/10.21043/kr
KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam(ISSN 1907-7238; E-ISSN 2477-2100) accredited B Ministry of Research, Technology and Higher Education No. 36a / E / KPT / 2016 dated 23 May 2016, is an academic journal that emphasizes on actual issues related to Islamic guidance and counseling. Journal of Counseling Religi Journal of Islamic Counseling Guidance is published twice a year (once every six months, issued in June and December) by the Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus. SK ISSN was published on July 31, 2006 and is valid since the first Journal of Vol.1, No 1, June 2010. The editors receive contributions from experts to submit their thoughts related to da'wah, guidance, counseling.
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI" : 10 Documents clear
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN KECEMASAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK Inikah, Siti
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada tiga tujuan dari penelitian ini. Pertama, mengetahui pola asuh orang tua, tingkat kecemasan komunikasi, dan kepribadian peserta didik kelas XI IPS di MAN 1 Kudus. Kedua, pengaruh pola asuh demokratis terhadap kepribadian peserta didik kelas XI IPS di MAN 1 Kudus. Ketiga, pengaruh kecemasan komunikasi terhadap kepribadian peserta didik kelas XI IPS di MAN 1 Kudus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sampel sebanyak 101 peserta didik kelas XI IPS MAN 1 Kudus. Hasil penelitian menunjukkan empat poin penting. Pertama, pola asuh peserta didik kelas XI IPS di MAN 1 Kudus termasuk kategori baik dengan nilai rata-rata 92,18. Tingkat kecemasan komunikasi peserta didik kelas XI IPS di MAN 1 Kudus termasuk kategori sedang dengan nilai  rata-rata 80,85. Sedangkan  kepribadian peserta didik kelas XI IPS di MAN 1 Kudus termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 86,62. Kedua, hipotesis adanya pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap kepribadian peserta didik kelas XI IPS di MAN 1 Kudus diterima kebenarannya. Hal itu dibuktikan dengan hasil uji model regresi yang nilainya 59,013 + 0,300X1,  dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,100. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pola asuh orang tua hanya mempengaruhi kepribadian peserta didik sebesar 10%. Ketiga, hipotesis adanya pengaruh antara kecemasan komunikasi terhadap kepribadian peserta didik kelas  XI IPS di MAN 1 Kudus hasilnya diterima. Hal itu dibuktikan dengan nilai hasil uji model regresi sebesar 116,228 - 0,366X2, dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,156. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pola asuh orang tua hanya mempengaruhi kepribadian peserta didik sebesar 15,6%. Keempat, hipotesis adanya pengaruh antara pola asuh orang tua dan kecemasan komunikasi secara simultan terhadap kepribadian peserta didik kelas XI IPS di MAN 1 Kudus dapat diterima kebenarannya. Hal itu dibuktikan dengan nilai hasil uji model regresi sebesar 88,165 + 0,316X1  - 0,379X2, dengan nilai koefisien determinasi  sebesar 0,267. Artinya pola asuh dan kecemasan komunikasi mampu  mempengaruhi kepribadian peserta didik sebesar 26,7 %. Kata kunci: pola asuh, kecemasan komunikasi, dan kepribadian.  EFFECT  OF  PARENTING PARENTS AND  ANXIETY  OF COMMUNICATION TO PERSONALITY LEARNERS.  There are three goals of this study. First, find parenting pattern, the anxiety level  of communication,  and students  personality of class  XI IPS MAN 1 Kudus. Second, the  effect of democratic parenting on the students personality of class XI IPS MAN 1 Kudus. Third, influence of communication anxiety on the student personality in class XI IPS MAN 1 Kudus. This research used quantitative  method, and there are 101 student sample of class XI IPS MAN 1. This research used some techniques to collect data, they were observation, interview, scale, and documentation.  The results of this research showed four important points. First,parenting  to students  in class  XI IPS MAN 1 was categorized as good with an average value of 92.18. Communication anxiety  levels of students in class XI IPS MAN 1 was medium category with an average value of 80.85. While the personality of students in class XI IPS MAN 1 included in good categories with an average value of 86.62. Secondly, the hypothesis of the influence of parenting on the students personality in class XI IPS MAN 1 was accepted. This was evidenced by the test results of the regression model 0,300X worth 59.013  +1, and the value of determination  coefficient of 0.100. These results suggest that parenting only affects the personality of students by 10%. Third,the hypothesis of the communication anxiety influence on the students personality in class XI IPS MAN 1 was accepted. This was evidenced by the value of the test results of the regression model 116.228 - 0,366X2,with   the  value of determination   coefficient of 0.156. It’s result showed that parenting only affects the personality of students of 15.6%. Fourth,the hypothesis of the influence of parenting and anxiety of communication simultaneously  on the  personality of students in class XI IPS MAN 1 Kudus can be accepted as true. This was evidenced by the value of the test results of the regression model 0,316X 88.165 +1 - 0,379X2, with the value of determination coefficient of 0.267. This means that parenting and communication anxiety can influence the personality of students by 26.7%.Keywords: parenting , anxiety communication, and personality
DARI KONSELING PERKAWINAN MENUJU KELUARGA “SAMARA” Atabik, Ahmad
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk membangun sebuah mahligai keluarga tidak cukup dengan hanya bermodalkan perasaan, materi, apalagi modal nekat.Islam telah menuntun kepada pengikutnya untuk membangun keluarga sakinah setelah perkawinan dilaksanakan. Islam juga menganjurkan kepada para calon suami atau calon istri untuk memilih dengan cara yang sudah diajarkan Islam. Untuk membantu membangun keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah (samara) adakalanya seorang calon mempelai mempersiapkan dengan baik, di antaranya dengan konseling perkawinan. Konseling Perkawinan (marriage counseling) adalah upaya membantu pasangan calon suami istri atau suami istri oleh konselor profesional sehingga mereka dapat berkembang dan mampu memecahkan masalah dengan cara- cara yang saling menghargai, toleransi, dan dengan komunikasi yang penuh pengertian, sehingga tercapat motivasi berkeluarga, perkembangan, kemandirian dan kesejahteraan seluruh anggota keluarga. Kata Kunci: Konseling, Perkawinan, Keluarga
TEKNIK CASE CONFERENCE DALAM KONSELING ISLAM Hasanah, Hasyim
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konseling Islam merupakan salah satu proses terapi yang dihadapai individu (klien) dan individu lain (konselor) untuk menyelesaikan masalah klien secara mandiri sesuai dengan ketentuan nilai ajaran Islam. Banyak teknik yang dikembangkan dalam konseling Islam, diantaranya non testing,  observasi, dokumentasi,  biografi dan pemeriksaan fisik  sampai konferensi kasus (case  conference). Case  conference merupakan salah satu teknik dalam bimbingan konseling  yang dilakukan  untuk  menyelesaikan suatu kasus khusus yang terjadi di masyarakat  dengan melibatkan  unsur- unsur penting yang terlibat dalam kasus tersebut. Tujuan teknik ini adalah untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan analisa mendalam dari informasi serta bertujuan untuk penafsiran yang efektif dari “keseluruhan” masalah individu, dan bagi pihak terkait dapat menentukan strategi kebijakan dalam penengana kasus secara komprehensif. Teknik case conference biasanya dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan  baik di sekolah,  keluarga, maupun lingkungan   sosial masyarakat sehingga kehidupan masyarakat dapat berjalan sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat khususnya nilai ajaran. Dalam konseling Islam, teknik konferensi kasus ini merupakan teknik yang memiliki nilai kemanfaatan lebiih besar dibandingkan dengan teknik lainnya. Hal ini dapat dilihat dari informasi kasus dan alternative problem solving yang dihasilkan dalam proses ini. Oleh karena itu membahas teknik konferensi kasus dalam konseling Islam menjadi kajian yang lebih komprehensif-integral.kata kunci:Case Conference, KonselingCOUNSELING IN CASE OF ENGINEERING  CONFERENCE ISLAM.Counseling Islam  is one of the therapeutic process faced by people  (clients) and other  individuals (counselor) to solve  client’s problems independently in accordance with the provisions of Islamic moral  values.  Many of the  techniques  developed  in the  Islamic counseling ,    including     non-testing ,    observation,    documentation, biographies  and physical  examination   to conference   cases  (case conference). Case conference is one of the techniques in counseling are being made to resolve a specific case that occurred in the community involving the  essential elements involved  in the  case. The  purpose of this  technique  is to obtain complete information  and in-depth analysis of the information  and aims for effective interpretation  of the “whole” individual issues, and for the parties concerned can determine policy strategy in penengana cases comprehensively. Mechanical case conference to resolve the problems usually do well in school, family, and social environment so that people’s lives can be run in accordance with the values prevailing in the society, especially the value of the teachings. In Islamic counseling , engineering conference this case is a technique that has a value greater than the benefit lebiih other techniques. It can be seen from the information cases and alternative problem solving that is generated  in this process. Therefore the techniques discussed in counseling  Islam   case  conference  into a more comprehensive study integral.Keywords:Case Conference Technique, Islamic Counseling 
PERAN KELUARGA DALAM PENGASUHAN ANAK Rakhmawati, Istina
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang peran sebuah keluarga yang harmonis dalam proses perkembangan manusia yang terdiri dari beberapa fase. Pada fase awal-fase anak-anak- peranan keluarga terutama orang tua dalam mengasuh anak cukup signifikan  sebab keluarga merupakan agen sosialisasi primer. Keberhasilan dalam mengasuh salah satunya ditentukan oleh pola asuh. Dengan demikian tulisan ini mencoba mengulas mengenai pola asuh yang sesuai untuk membentuk karakter positif pada anak. Pola pengasuhan seharusnya memang diperhatikan oleh orang tua secara serius karena menentukan kepribadian atau karakter anak. Hasilnya secara teoritik ada tiga jenis pola asuh, yaitu otoriter, permisif, dan demokratis. Pola otoriter cenderung koersif dan rigid sehingga kadang justru membuat anak menjadi tertekan. Sedangkan pola permisif cenderung menjadikan anak menjadi sosok yang egois dan tidak peka karena orang tua cenderung memenuhi kebutuhan materiil. Pola asuh ideal adalah demokratis karena pola komunikasi dua arah sehingga menempatkan  anak pada posisi bebas namun tetap terkontrol. Kata Kunci : Keluarga, Pola asuh, Kepribadian.FAMILY ROLES IN PARENTING. Human development process consists of several phases. In the first phase- children phase- role of the family, especially the parents in parenting  is significant  because the family is the primary agent of socialization.  Success in parenting is  determined   by upbringing  pattern.  Thus this  paper  attempts to review the  pattern  of care  appropriate   to establish  a positive character in children.Indded, the pattern of care should be considered by parents  seriously because determining  the  child’s personality  or character. Theoretically, there are three types of parenting , which  are authoritarian, permissive, and democratic. Authoritarian  patterns are tend coercive and rigid, so that sometimes it makes children become depressed. While the pattern of permissiveness tends to make children be selfish person and insensitive because the parent tend to meet the needs of the material. The ideal type is democratic pattern because there is two-way communication pattern that puts children at the free position but remains controlled.Keywords: Family, Ubringing Pattern, Personality.
MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH MELALUI BIMBINGAN DAN KONSELING PERNIKAHAN Zaini, Ahmad
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam menganjurkan umatnya untuk menikah karena memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai.  Dibalik anjuran yang diperintahkan kepada umat manusia, pasti ada hikmahnya. Salah satu tujuan pernikahan seperti termaktub dalam surat ar-Rum ayat 21 adalah untuk memperoleh kententeraman, kenyamanan, rasa kasih dan sayang. Prinsip-prinsip  dasar pernikahan Islam yang harus diketahui oleh konselor pernikahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Dalam memilih calon suami/istri, faktor agama/ akhlak calon harus menjadi pertimbangan pertama sebelum keturunan, rupa dan harta. Bahwa nikah atau hidup berumah tangga itu merupakan sunah Rasul bagi yang sudah mampu.. Bagi yang belum mampu disuruh bersabar dan puasa, tetapi jika dorongan nikah sudah tidak terkendali padahal ekonomi belum siap, sementara ia takut terjerumus pada perzinaan, maka agama menyuruh agar ia menikah.  Layaknya pakaian, masing-masing suami dan istri harus bisa menjalankan  fungsinya sebagai (a) penutup aurat (sesuatu yang memalukan) dari pandangan orang lain,  (b)  pelindung  dari panas dinginnya kehidupan, dan (c) kebanggaan dan keindahan bagi pasangannya. Dalam menjalani kehidupan berumah tangga ada kalanya diliputi  rasa senang maupun rasa duka. Untuk itu diperlukan bimbingan pernikahan sebagai tindakan preventif atau pencegahan supaya tidak terjadi perselisihan dalam rumah tangga. Namun, apabila sudah terjadi  perselisihan maka diperlukan konseling sebagai bentuk kuratif atau mencari solusi yang terbaik.  Karena itu bimbingan dan konseling pernikahan sangat diperlukan sebagai proses bantuan kepada para suami istri yang sedang mengalami permasalahan agar kehidupannya kembali normal seperti sediakala. kata kunci:  Keluarga Sakinah, Bimbingan Konseling, Pernikahan VEGAS FAMILY  FORMING THROUGH MARRIAGE GUIDANCE AND COUNSELING. Islam  recommends people to marry because it has the purpose of the goals to be achieved. Behind the disagreement is commanded  to mankind, there will be heedful. One of the goals of marriage as enshrined in Surat ar-Rum verse 21 is  to obtain kententeraman,  comfort,  compassion  and mercy. The basic principles of the marriage of Islam to be known by the marriage counselor can be formulated as follows: In selecting candidates for the husband/wife, the religious factor/morals  candidate must be the first consideration before the descendants of the appearance and wealth. That deed or live housekeeping it is an ordinance for which has been able to.. For those who have not been able to told to be patient and fasting , but if encouragement of marriage is not controlled when the economy  is not ready, while he was afraid to fall on adultery, then religion sent so that he married. Like clothes, each of the husband and wife must be able to perform its function as (a) the cover the nakedness of (something embarrassing) from the view of others, (b) from the heat cold life, and (c) pride and beauty for their husbands. In the live the life of housekeeping there are times covered the taste of pleasure and a sense of grief. For that needed the guidance of marriage as a preventive action or prevention that does not occur the dispute in the household. But when it happens the dispute then required counseling as a form of curative or search for the best solution. Therefore the guidance and counselling of marriage is very much needed as the process of aid to the husband and wife who is experiencing problems so that his life back to normal intact.Keywords: Family Sakinah, Guidance Counseling , Marriage.
BIMBINGAN KELUARGA DALAM MEMBANTU ANAK AUTIS (KEHEBATAN MOTIF KEIBUAN) Farida, Farida
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang pola bimbingan yang dilakukan oleh keluarga.  karena tidak bisa dipungkiri anak-anak kenal pertama kali dengan kedua orang tuanya dan mengalami tumbuh kembang dalam lingkungan  keluarga. Keluarga  adalah tempat pertama dan utama untuk tumbuh dan kembang anak (baik anak normal maupun anak berkebutuhan khusus, misalnya autis). Ciri utama anak autis adalah mengalami gangguan komunikasi dan interaksi sosial. Hasilnya upaya orang tua, khususnya ibu (dengan motif keibuan yang dimiliki) dalam memberikan bimbingan pada anak autis dengan pembiasaan perilaku baik sampai pemahaman perilaku, penyesuaian perilaku secara keumuman/kelaziman  dan dukungan keluarga akan membantu anak autis untuk tumbuh secara optimal, bahkan meraih prestasi yang sama atau bahkan melebihi anak-anak normal,   seperti  yang  dialami Stephen Wiltshire. Kata Kunci: Bimbingan Keluarga, Anak Autis, Motif Keibuan.FAMILY     COUNSELLING   IN    HELPING   CHILDREN AUTIS (THE     EXCELLENCE   OF     THE    MOTIF     OF MOTHERHOOD).The first time children know with both parents and experiencing growth and development in a family environment. The family is first and foremost a place for growth and development of children (both normal children and children with special needs, such as autism). The main characteristic of children with autism  is impaired  social interaction  and communication. So that the efforts of parents, especially mothers (the motherhood of motive owned) in providing guidance in autistic children by habituation good behavior to understanding  behavior, behavioral  adjustment  in generality  / prevalence  and family  support  will help autistic children to grow optimally, even achievements, equal or even exceed normal kids, like that of Stephen Wiltshire. Keywords:  Family Guidance, Autistic, Motherhood Motive.
METODE DAN TEKNIK BIMBINGAN KONSELING ISLAMI UNTUK MEMBANTU PERMASALAHAN PADA ANAK-ANAK Atikah, Atikah
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pada usia anak akan mempengaruhi perkembangan pada fase berikutnya.  Jika  anak usia dini dalam pengasuhan yang benar dan sesuai dengan karakter anak maka akan mampu menghadapi tugas perkembangan (task development) berikutnya, dan akan sebaliknya ketika anak usia dini dalam pengasuhan yang salah atau perlakuan yang salah pada anak (child abuse). Sehingga dibutuhkan pemahaman tentang usia anak,  lengkap dengan karakteristik-kebutuhan-permasalahan untuk membantu tumbuh kembang anak agar optimal sesuai dengan tahapan kemampuan yang harus dimiliki anak. Cara-cara membantu masalah yang sering dialami anak-anak disesuaikan dengan tahapan usia. Ciri khas pada anak adalah bermain dan bergembira, sehingga anak-anak dapat menyelesaikan masalah yang sering muncul dengan suasana senang dan ceria. Memahamkan anak-anak tentang penyelesaian masalah juga diperlukan agar siap menghadapi permasalahan dengan kemampuan yang dimiliki. Salah satu teknik dalam metode kelompok yaitu karyawisata. Dengan mengunjungi tempat-tempat wisata,  memberi kesempatan pada anak-anak berganti situasi (rutinitas ke obyek wisata) untuk mengatasi masalah dengan tetap bersenang-senang bermain. Sehingga permainan di tempat obyek wisata akan memberikan dampak kesegaran fisik  dan beban- beban masalah yang terjadi terbantukan dengan mengalihkan ke permainan yang di setting untuk membantu pemecahan masalah. Dan teknik-teknik bimbingan konseling Islam yang lainnya dapat digunakan untuk menyelesaikan sesuai dengan berbagai macam permasalahan.kata kunci: Metode Bimbingan  Konseling, Konseling Islami, Permasalahan AnakMETHODS AND TECHNIQUES TO HELP THE ISLAMIC GUIDANCE COUNSELING PROBLEMS IN  CHILDREN. Development of the child’s age will affect the development of the next phase. If early childhood in the care of the correct and in accordance with the character of the child will be able to face the developmental task(taskdevelopment)next,  and will instead when early childhood in the care of the wrong or the wrong treatment in children(childabuse). So it takes  an understanding  of the  child’s  age,  complete  with characteristic-needs-issues  to help the  development  of the  child in order to optimally  match the phases of the ability to be possessed child. Ways to help the problems often experienced by children adjusted for age stages. Characteristic of the children are playing and having fun, so that children can solve problems that often arise with happy and cheerful atmosphere. Children hang on the settlement issue also needed to be ready to face the problems of his ability. One technique in which a field group method. By visiting tourist spots, provide opportunities for children to change the situation (routine into a tourist attraction) to solve the problem with fixed fun playing. So the game where tourism will impact the physical freshness and the loads that occur terbantukan problem by switching to a game in setting thefor  help  solving the problem. And techniques for other Islamic counseling can be used to resolve in accordance with a variety of problems.Keywords:  Guidance and Counseling Method, Counseling Islamic, Son problem
UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBIMBING REMAJA Rahman, Muzdalifah M.
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hilangnya peran orang tua menjadi penyebab timbulnya serius kenakalan remaja.  Kurangnya pemahaman orang tua tentang kebutuhan yang harus  dipenuhi oleh  remaja menyebabkan kekecewaan atau  frustrasi.   Makalah ini  akan  memberikan penjelasan  tentang  remaja harus  dipenuhi  oleh  orang  tua sehingga dapat membimbing pemuda menjadi seorang pria yang bermanfaat. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan kontrol orang tua, yaitu: Dalam menentukan standar dari tingkah laku yang dituju, bagaimana ketepatan dan kejelasan peraturan yang dibuat (firmness). Jika norma – norma atau peraturan yang diberikan ingin efektif, maka peraturan tersebut haruslah dimengerti,  jelas dan konsisten dalam pelaksanaannya, standar yang ditentukan harus disesuaikan dengan tingkatan usia dengan kondisi seperti ini anak akan terdorong maju untuk menguasai sesuatu tujuan. Peraturan yang diiringi penjelasan akan mampu membentuk kontrol yang bersifat intrinsik, penjelasan peraturan pada anak tidak saja hanya berbicara pada anak tapi juga mendengarkan reaksi dari anak, memperkuat proses belajar, pengarahan  dan percayaan, hadiah dan hukuman. Dengan demikian kontrol menjadi hal penting dari orang tua pada remaja dalam mengatasi permasalahan remaja yang berkaitan dengan kebutuhan remaja untuk diberi kebebasan. Namun tidak hanya remaja yang memiliki permasalahan, orang tua juga memiliki permasalahan dengan remaja. Kata Kunci: Upaya Orang Tua, Bimbingan, Belajar AnakEFFORTS  IN GUIDING YOUNG PARENTS.  The  loss of the role of parents becomes a serious cause of juvenile delinquency. Lack of understanding of parents about the needs that must be met by adolescents  cause  disappointment   or frustration.  This  paper  will provide an explanation  of adolescents must be met by the parents so as to guide the youth to be a useful man. There are several issues related to parental controls, namely: In determining the standard of behavior that is intended,  how the precision and clarity of regulations made ( firmness). If norms - norms or rules that are given to be effective, then the regulation is to be understood, clear and consistent in its execution, the specified standards should be adjusted to the age level of children with this condition will be pushed forward to master something of interest. Regulations were accompanied by an explanation would be able to form the intrinsic control, regulatory clarification in children is not only just talking to children but also to listen to the reaction of the child, strengthen the process of learning , guidance  and trust, reward and punishment. Thus the control becomes important  from parents in adolescents  in overcoming  problems  associated  with adolescent teenagers need to be given freedom. But not only teenagers who have problems, older people also have a problem with teenagers.Keywords: Efforts of Parents, Tutoring , Learning  Kids
ANCAMAN PERSELINGKUHAN DALAM KEUTUHAN KELUARGA BAHAGIA Suryadi, Suryadi
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bimbingan dan Konseling Islam memiliki beberapa bidang garapan, salah satunya bidang pernikahan dan keluarga. Banyak sekali permasalahan yang terjadi dalam pernikahan dan keluargmisalnya perselingkuhan. Karena perselingkuhan termasuk dalabidang garapan bimbingan dan konseling pernikahan dan keluargmaka keberadaannya diharapkan dapat memberikan solusi cerdatas permasalahan yang membuat kehidupan pernikahan dan keluarga “retak”. Dalam diri masing-masing pasangan tertanam bahwa menikah adalah sekali seumur hidup dan disebut perkawinan awet jika bertahan untuk waktu lama sekurang-kurangnya 15 tahun. Perselingkuhan merupakan perilaku yang dilarang agama dan akan menyakiti perasaan pasangan. Akhir-akhir ini keberadaan perselingkuhan “mewabah”, bimbingan dan konseling islam pernikahan dan keluarga diharapkan mampu menjawab tantangan perubahan zaman yang “sarat” dengan permasalahan maupun untuk memaksimalkan keluarga yang sudah hidup sehat semakin hidup sehat dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya atau bertaqwa.kata kunci: Konseling Islam, Perselingkuhan, KeluargaTHREATS INFIDELITYINTEGRITY IN HAPPY FAMILY. Guidance and counselingIslam has some arable fields, one field marriage and family. There are so many problems that occur in marriage and the family, such as infidelity. Because adultery is included in their field of guidance and counseling marriage and family, its presence is expected to provide intelligent solutions to the problems that make marriage and family life „cracked“. Within each pair is embedded that marriage is a lifetime, and called marriage durable if it survives for a long time at least 15 years. Infidelity is a prohibited behavior and religion will hurt the feelings of the couple. Lately the existence of infidelity „epidemic“, guidance and counseling Islamic marriages and families are expected to respond to the challenges of the changing times is „loaded“ with the problem as well as to maximize the families who already live healthy more healthy life by running commands and avoid His prohibitions or pious.Keywords: Counseling Islam, Infidelity, Familyndahuluan
BIMBINGAN KELOMPOK SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN MORAL ANAK Syamsiyah, Nur
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Membahas tentang anak adalah sebuah fase yang masih sangat membutuhkan bantuan bimbingan dan arahan untuk mengetahui banyak hal tentang kehidupan, dengan segala potensi yang sudah dimiliki. Sehingga pemahaman  tentang moral anak perlu dilakukan oleh orang dewasa (orang tua, guru, masyarakat) agar sejak dini sudah tertanam tentang batasan boleh dan tidaknya serta kejelasan sanksi “pelanggaran”, sehingga  anak siap untuk memasuki tugas perkembangan berikutnya.  Dengan ciri khas karakteristik anak adalah awal bersosialisasi  dengan lingkungan sosial yang lebih luas maka anak-anak cenderung memiliki keinginan untuk diterima oleh kelompok bermain (peer group), meskipun nilai-nilai keluarga  tetap menjadi pedoman perilaku anak karena sudah terjadi pembiasaan.Kondisi  tersebut yang memungkinkan bimbingan kelompok dalam upaya membentuk moral anak. Dengan berkelompok (memiliki beberapa kesamaan), maka anak akan saling mencontoh dengan arahan keteladanan dari pembimbing. Selain bimbingan kelompok, lingkungan yang kondusif akan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi anak untuk mentaati norma yang berlaku, sehingga pembentukan moral anak terhindar dari tekanan ketakutan.  Karena untuk memahamkan pada anak bahwa aturan (norma sosial dan norma agama) dalam kehidupan bermasyarakat agar terjadi keteraturan (ketentraman) dan saling membantu mengoptimalkan potensi yang telah dimiliki oleh seorang anak yang merupakan generasi penerus yang berprestasi dan membanggakan. Dengan moralitas, maka anak-anak akan mampu  untuk  menjalani tugas-tugas perkembangan dan memenuhi semua kebutuhan sesuai dengan norma yang berlaku.Kata Kunci: BK Kelompok, Moral AnakCOUNSELING GROUP EFFORT AS A MORAL FORMATION OF CHILDREN.Discusses Child is a phase that still need guidance and direction to help determine a lot of things about  life, with all the potential that is already owned. So the moral understanding of children needs to be done by adults (parents, teachers, community) that is  embedded   early  on allowed  limits  and the  presence and clarity  of sanctions  “offense”, so  that children  are  ready  to enter the next development task. With the typical characteristics of children is beginning to socialize with the wider social environment, the  children tend to have  a desire  to be  accepted  by the  group play(peergroup),although the family values remain a guideline for the child’s behavior has occurred habituation. The conditions that allowed the guidance of the group in order to form the morals. With the group (has some similarities), then the child will imitate  each other with referrals exemplary of the supervisor. In addition to group counseling , an enabling environment will provide an enjoyable experience for the child to obey the norm, so the moral formation of children avoid the pressure of fear. Due to hang on a child that the rules (norms of social and religious norms) in public life to occur regularity (tranquility) and mutual help optimize the potential that has been owned by a child who is the next generation that their achievement. With morality, then the children will be able to undergo developmental tasks and meet all requirements in accordance with norms.Keywords: BK group, Moral Children

Page 1 of 1 | Total Record : 10